Wellcome Brothers and Sisters!

From the fullness of HIS GRACE we have all receive one blessing after another. (John 1:16)


The LORD is my shepherd, I shall not be in want. (Psalm 23:1)

Selasa, 09 November 2010

KISAH TEMPAYAN RETAK: MENGENALI TUJUAN DAN KEBAIKAN TUHAN DALAM KELEMAHAN PARA PELAYAN


Ada kisah mengharukan mengenai tempayan retak. Kisah ini dimulai dari seseorang yang punya dua buah tempayan, yang dipikul di pundaknya dengan menggunakan sebatang bambu. Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tak bercela dan selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak selalu saja tinggal separuh. Hal ini berlangsung setiap hari sampai dua tahun lamanya, yaitu si empunya tempayan selalu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya.

Kegagalan itu akhirnya membuat dia berbicara kepada si empunya, “Aku malu, sebab selalu ada air mengucur sia-sia melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu.” Si empunya itu tersenyum, “Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama dua tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seasri seperti sekarang ini karena tentulah tidak ada bunga.”

Kisah ini mewakili realita hidup kita di dunia. Saya pikir tidak ada satupun manusia yang sempurna, setidaknya akibat dosa mula-mula. Kelemahan, keretakan, keterbatasan, ketidakmampuan, kecacatan, baik jasmani maupun mental adalah natur hidup kita yang tak sempurna. Itu semua seringkali dipandang negatif oleh sebagian besar orang dan bahkan menjadi unsur penghambat besar bagi mereka yang melayani. Akan tetapi, seharusnya tidak demikian bagi orang percaya. Tuhan berkata, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.(Yes 55:8-9)." Ia bahkan menambahkan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11)." Di sini kita melihat bahwa penilaian kita sungguh tak dapat jadi ukuran. Bagai si empunya tempayan yang merancang sesuatu yang berguna bagi si retak, demikian Tuhan punya rencana indah atas hidup setiap pelayan-Nya, termasuk dalam kelemahan-kelemahan sekalipun.

Kelemahan bahkan menjadi suatu kesukaan buat Tuhan. Dalam kelemahan para pelayanlah, kuasa-Nya justru menjadi nyata sempurna (2Kor 12:9). Daud yang masih muda dan kecil-mungil menumbangkan raksasa Goliat. Musa yang rendah diri membebaskan dan menuntun umat Tuhan ke tanah perjanjian. Anak kecil dengan lima roti dan dua ikan menjadi pahlawan bagi 5000 orang lebih yang sedang kelaparan. If He can use anything, He can use you and me.

Sekarang aku bersyukur untuk sebuah gigi gingsul di antara deretan gigiku, yang telah menambah manis senyumku selama ini.

Terima kasih buat lidahku yang tidak fasih berbicara. Jika semua fasih bicara, siapa yang akan menjadi pendengar?

Terima kasih untuk tubuhku yang tidak proporsional. Keberadaannya membuat size busana jadi lebih berwarna. Berbahagialah para pengguna size L, XL, dst. Wakakakak...

Terima kasih buat papa-mamaku yang sederhana karena itulah aku tumbuh menjadi seorang pejuang.

Buat papaku yang telah mendidik anak-anaknya dengan keras, berbanggalah di surga sana. Anak-anakmu dalam kelemahannya masih ada dalam "track" sampai saat ini adalah karena didikanmu, omelanmu, dan pukulan sayangmu.

Buat mamaku yang tak berpendidikan tinggi, berbahagialah di rumah sana. Anak-anakmu dalam kelemahannya masih ada dalam "track" sampai saat ini karena tak pernah kekuarangan kasih sayang, selalu cukup dukungan hingga tak perlu terobsesi mencari-cari kasih yang tak pasti.

Buat semuanya yang pernah menyakitiku, sengaja ataupun tidak, kalian adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Terima kasih pernah menjadi tatah dan palu. Walau sakit, tapi dipakai Tuhan untuk membentuk keindahan di dalamku.

Buat semuanya yang pernah kusakiti, sengaja ataupun tidak, maafkanlah aku yang lemah. Kelemahanku ini membuktikan bahwa hanya Tuhan saja yang hebat dan sempurna.

Terima kasih terbesar kupersembahkan bagi Tuhan yang tanpa kelemahan dan keterbatasan.

D.O.M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar