Wellcome Brothers and Sisters!

From the fullness of HIS GRACE we have all receive one blessing after another. (John 1:16)


The LORD is my shepherd, I shall not be in want. (Psalm 23:1)

Senin, 09 Februari 2009

Menjadi Kristen = Bau yang Menghidupkan atau Mematikan?


Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum bagi Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa (2Korintus 2:15).

Kamboja, Kenanga, Mawar, dan Sedap Malam adalah jenis-jenis bunga yang menyebarkan bau harum. Bunga-bunga tersebut tidak memiliki arti tertentu buat saya sampai tiga tahun terakhir ini. Satu peristiwa yang membuat bunga-bunga itu meninggalkan kesan yang dalam di hati saya adalah kematian Papa yang amat saya kasihi. Bunga-bunga yang harum itu mengiringi jasad fana Papa ke liang kubur yaitu ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Tragis memang. Bau harum bunga-bunga itu kini menjadi bau yang mengisyaratkan kematian bagi saya, atau pun bagi mereka yang memiliki pengalaman kehilangan orang yang dikasihi.

Sebagaimana keempat bunga itu, Injil Kristus adalah bau-bauan yang sangat harum bagi kita. Bau harum itu tidak terjadi begitu saja atau tiba-tiba turun dari langit. Bagai sebotol parfum kecil sari bunga yang membutuhkan kematian banyak bunga, demikian juga ada jasad Kristus yang harus melewati kematian agar Injil menjadi harum semerbak. Tubuh Kristus yang dihancurkan itulah yang mengalirkan wewangian abadi yang berdampak pada kehidupan manusia. Jadi, Injil Kristus adalah bau kematian sekaligus bau kehidupan. Reaksi kita terhadap Injil menentukan kehidupan dan kematian kita.

Hal tersebut mengingatkan saya akan 2Korintus 2:15 yang menyebutkan: Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristrus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Firman Tuhan menyatakan bahwa bila kita pernah memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita pribadi maka seharusnya kita menjadi penerima bau kehidupan itu. Sejak saat itu, secara otomatis kita menjadi pembawa bau harum Kristus (saksi) ke tengah-tengah dunia. Apa pun yang kita katakan, kerjakan, dan bahkan seluruh hidup kita akan membawa dampak pada orang yang percaya serta yang belum/tidak percaya.

Bila kita hidup sebagaimana Kristus hidup maka hidup kita akan menyegarkan jiwa yang dalam kegersangan, menguatkan iman yang sedang lemah, menyembuh hati yang terluka, dan menyalurkan berkat rohani yang menghidupkan. Sebaliknya, jika ada satu saja momen di mana kita tidak hidup berpadanan dengan injil, maka hidup kita dapat menjadi batu sandungan yang memancing reaksi negatif terhadap Injil Kristus. Apa yang orang lain lihat dari hidup kita dapat membuat mereka menerima atau menolak berita keselamatan sehingga hidup kita juga bisa menjadi penentu akhir hidup orang lain. Ya, hidup kita bisa menjadi bau-bauan yang menghidupkan dan juga yang mematikan.

Mungkin saat ini ada yang hendak berteriak kepada Tuhan bersama-sama dengan saya: “Tuhan, mengapa tanggung jawab hidup sebagai orang Kristen terasa begitu berat?” Melalui perenungan ini, Kristus seolah-olah datang mendekap kita dalam pelukan-Nya dan berkata: “Pandanglah Aku, anak-Ku. Cermatilah setiap luka yang nampak di tubuh dan dalam batin-Ku karenamu! Adakah semuanya itu sia-sia? Adakah semuanya itu tidak patut diperjuangkan?” Kalimat-kalimat yang terdengar lembut di hati itu bagai menyodorkan dua pilihan penting bagi kita sebagai orang Kristen. Mana yang akan kita pilih? Menjadi bau yang menghidupkan atau yang mematikan? Kiranya Tuhan menolong kita menentukan pilihan yang tepat.

Doa:
Bapa di sorga, terima kasih untuk Firman-Mu yang masih terus menggema dan menggetarkan hati kami dengan kisah kasih dan pengorbanan-Mu bagi manusia. Terima kasih karena Engkau telah mempercayakan kepada kami untuk membawa bau harum Injil Kristus ke tengah-tengah dunia ini. Tanggung jawab tersebut memang seringkali terasa sangat berat. Oleh karena itu, biarlah teladan-Mu selalu menguatkan kami untuk menentukan pilihan yang tepat yaitu menjadi bau harum yang menghidupkan dan bukan yang membinasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar