Wellcome Brothers and Sisters!

From the fullness of HIS GRACE we have all receive one blessing after another. (John 1:16)


The LORD is my shepherd, I shall not be in want. (Psalm 23:1)

Rabu, 25 Agustus 2010

CERITA CINTA


Sebagaimana ribuan cerita lainnya, perjalanan sepasang insan yang dimabuk cinta juga dimulai dengan dua kata, “pada mulanya.” Pada mulanya, ada dua buah planet yang berbeda, namun terlihat begitu indah dan serasi dari bumi.

Adalah Mars, bagian dari sistem solar kita yang dikenal sebagai the red planet (planet merah). Itu sebabnya kita melihat langit nan biru di luar sana dapat berubah menjadi oranye kemerah-merahan karena pantulan warna dari permukaannya. Permukaan Mars sesungguhnya adalah padang gurun, namun sangat dingin.

Lainnya adalah Venus, planet terdekat dengan bumi. Permukaan Venus merupakan bebatuan yang kering dan panas. Ia nampak sangat cantik dengan sinar matahari yang memantul melebihi terangnya banyak bintang.

Itulah pria dan perempuan, yaitu cahaya rupa Allah yang disatukan dalam ikatan cinta. Allah berkata: "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kej 2:24)." Wow, tak salahkah Allah bahwa asam di gunung dan garam di laut dipertemukan-Nya dalam sebuah belanga untuk menghasilkan masakan yang istimewa? Ya, itu benar adanya. Sepasang pria dan wanita dipersatukan dalam keberbedaan agar mereka bertumbuh menjadi makin sempurna.

Bagaimana tidak, mereka merepresentasikan dua hal yang berbeda namun satu jua dan tak terpisahkan. Pria merepresentasikan Allah yang mengasihi umat, yaitu yang direpresentasikan oleh wanita. Representasi ini bukanlah pengesahan kedudukan siapa yang lebih tinggi dari siapa. Representasi ini lebih memeragakan KASIH terindah sepanjang masa. Kasih yang tak pernah luluh-lantak oleh apapun juga.

Seharusnya memang tak akan berakhir sampai maut yang memisahkan, walau ada dua kepribadian yang berbeda. Pahami dan hayatilah:

Pria adalah the Head of the house (kepala rumah tangga). Sebagaimana Mars yang beriklim keras dan dingin, pria adalah sosok yang keras dan kuat di luar, namun sesungguhnya rapuh di dalam. Ia berpikir global dan luas bagai sebuah padang gurun.

Lain halnya dengan si cantik Venus. Ialah the Queen of the house (ratu rumah tangga). Venus yang dipenuhi bebatuan menghantar para wanita menjadi pribadi yang tabah dan keras, walau secara fisik nampak lemah. Ia berpikir detail sehingga nampak begitu rumit bagai jalinan benang ruwet.

Tak heran jika tugas mereka berbeda namun saling melengkapi demi kebaikan adanya.

Dengan naturnya, pria bertugas sebagai Nahkoda Kapal:
1. Pencari nafkah.
2. Pengatur arah rumah tangga.
3. Memelihara kesejahteraan rumah tangga.
4. Menjaga keseimbangan kebahagiaan keluarga.

Di sisi lain yang melengkapi, wanita bertugas sebagai Menteri Dalam Negeri:
1. Menguasai seluruh rumah tangga.
2. Mengatur tatanan rumah tangga.
3. Mendukung kesuksesan suami.
4. Mendidik anak-anak (khususnya pada masa balita).

Keduanya disatukan untuk menjemput cinta yang dapat langgeng seumur hidup, sampai uban menjuntai menghiasi kepala, sampai bintik-bintik hitam bersatu dengan keriput mewarnai permukaan kulit, dan sampai maut memisahkan mereka.

Denpasar, 20 September 2008

4 komentar:

  1. Favorite lines --> "Wow, tak salahkah Allah bahwa asam di gunung dan garam di laut dipertemukan-Nya dalam sebuah belanga untuk menghasilkan masakan yang istimewa? Ya, itu benar adanya. Sepasang pria dan wanita dipersatukan dalam keberbedaan agar mereka bertumbuh menjadi makin sempurna."

    Fotonya unyu deh, tse :P

    BalasHapus
  2. Hahaha... thx yah, dear. Eh, unyu apaan sih?

    BalasHapus
  3. Ha ha... Unyu itu lagi gaul banget di twitter, kalo gak salah artinya lucu, tapi ada juga yang mengartikan imut.. mirip-mirip lah :D

    BalasHapus
  4. Wah, ketinggalan zaman deh. Oce2. Thx alot.

    BalasHapus